Tingkatkan Pendapatan Keluarga, Bupati Sumenep Tekankan UP2K Jaga Citra Rasa

SUMENEP - Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Kabupaten Sumenep dalam membuat produk hendaknya menjaga citra rasa dan kualitasnya, supaya usahanya makin maju dan berkembang.

Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi mengatakan, UP2K PKK dalam memasarkan produknya telah dilakukan pengujian rasa terlebih dahulu, supaya kualitas mutu bisa bersaing dengan produk lain.

Baca juga: Songsong Tahun 2022 Kementrian PUPR Siapkan Anggaran Rp. 5,1 Trilyun

“Produk sebelum dipasarkan harus dilakukan uji citra rasa untuk memastikan bahwa produknya rasanya memang enak untuk dikonsumsi masyarakat, ” kata Bupati di sela-sela Peningkatan Pemasaran Produk UP2K melalui Digitalisasi, di Taman Tectona Kecamatan Batuan, Rabu (24/08/2022).

Manakala, masyarakat menyukai citra rasa produk UP2K PKK berefek positif kepada pemasaran yang semakin luas, dan tentu saja ujung-ujungnya berdampak terhadap peningkatkan perekonomian keluarga. 

Baca juga: Bagikan Sertifikat di Kabupaten Dairi, Presiden Jokowi Kembali Tegaskan Pentingnya Sertifikat Tanah bagi Masyarakat

“Jadi, UP2K PKK benar-benar menjaga citra rasa produknya, jangan sampai produksi pertama rasanya enak, namun pada pembuatan selanjutnya rasa itu berbeda, sehingga mempengaruhi penurunan penjualannya, ” jelas Bupati.

Bupati berharap, setiap membuat produk baik itu kuliner maupun lainnya supaya menjaga komposisi dan bahan, demi menciptakan citra rasa dan kualitas yang enak, supaya konsumen tidak merasa kecewa bahkan menjadi pelanggan setia.

Baca juga: Pertama Kalinya Ke Dairi, Presiden Jokowi Bagikan Bantuan Modal Bagi Pedagang di Pasar Induk Sidikalang

“Jangan sampai komposisi dan bahan produk itu berubah-ubah agar tidak mengubah citra rasa, karena kalau rasanya tidak enak dari produk sebelumnya, jelas konsumen tidak membeli lagi, ” terangnya.

Pada sisi lain, Bupati menambahkan, UP2K PKK mampu menjaga aspek kebersihan dari seluruh rangkaian produksi, dari proses pembuatan, pengemasan, penyimpanan, hingga tahap penjualan.

Baca juga: 40 Kepala Desa Terpilih di Mamuju Tengah Resmi Dilantik

“Produk itu harus bersih supaya masyarakat aman mengonsumsi termasuk menjaga kebersihan di lingkungan tempat membuat barang, ” tambah Bupati. (*)